Orang harus punya mimpi dan visi. Buru terus hingga dapat, karena
tidak ada kata tidak mungkin. Kalau jatuh itu biasa sebagai langkah awal
menuju sukses.
Demikian disampaikan Jacobus Busono, CEO Pura Group Indonesia,
perusahaan yang bermarkas di Kudus dan bergerak di bidang percetakan,
kemasan, pembuatan kertas, converting, sistem pemalsuan, smart cards,
dan mesin.
Sebagai orang yang memiliki banyak pengalaman hidup dan makan asam
garam dalam bisnis, dia memiliki banyak prinsip dan filosofi hidup yang
menarik untuk digali lebih jauh.
Apalagi
pria kelahiran Kudus 60 tahun yang lalu ini belum lama mendapat
anugerah Muri untuk inovasi Iptek
bidang industri yang diserahkan
langsung oleh Menristek Kusmayanto Kadiman.
Kisah sukses pria yang akrab disapa Bus ini sungguh luar biasa.
Bisnisnya berawal dari usaha keluarga bidang percetakan yang hanya
memiliki 35 orang karyawan.
Karena memiliki mimpi besar untuk mengembangkan bisnis ini, Bus
memutuskan untuk meneruskan pendidikan ke Jerman dalam usianya yang
masih muda, 19 tahun.
Setelah ilmu permesinan dikuasai, dia kembali ke Indonesia dan perlahan mengembangkan bisnis usaha di era 1970-an.
Saat ditanya apa alasan utama Bus mengembangkan bisnis ini, jawabannya sederhana, karena dia menyukai usaha bidang percetakan.
Selain itu, sebagai anak pertama dari dua bersaudara, dia memiliki
tanggung jawab besar untuk meneruskan bisnis keluarga yang merupakan
warisan dari sang kakek.
Semula, memulai usaha keluarga dengan hanya bermodalkan mimpi besar, bukan persoalan mudah untuk Bus.
Apalagi pria yang mahir berbahasa Jerman, Inggris, Prancis, dan
Belanda ini harus rela menjual barang-barang pribadi untuk menambah
modal usaha berupa mesin cetak dan beragam kebutuhan pabrik lain.
“Kalau orang tua saya punya duit hari itu sudah cukup, tetapi kalau
saya punya duit buat dibelikan mesin untuk pengembangan usaha,” ujar
pria yang masih tampak segar di usia senja.
SUMBER : http://gil4nk.student.umm.ac.id/
0 komentar:
Posting Komentar